untuk mengatasi krisis global dan berkurangnya pasar bagi
ekspor Indonesia, maka Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan
menyuntik UMKM dengan teknologi inovatif. “Kami telah mengidentifikasi 30
bidang untuk dikembangkan, masing-masing dari tiga sektor, manufaktur,
agroindustri dan industri kreatif,” kata Deputi Kepala BPPT bidang Pengkajian
Kebijakan Teknologi Dr Utama H Padmadinata.
Utama Padmadinata mengakui, sudah banyak lembaga yang dibentuk untuk
mengembangkan
UMKM, misalnya organisasi di bawah Deperin atau di bawah Kementerian Koperasi
dan UKM yang berjalan sendiri-sendiri. “Tahun 2008 Inpres no 5 mengamanatkan
semua UMKM disatukan di bawah Menko Perekonomian, sehingga dibentuklah tim yang
merupakan perwakilan dari 17 instansi dalam satu payung, termasuk BPPT sebagai
pengembang teknologi,” katanya.
Pada 2007-2008, lanjut dia, Pusat Inovasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(PI-UMKM) itu dibentuk dan segera menyusun cetak biru dan peta jalan UMKM ke
depan.
Sementara itu, Deputi Menko Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan Edy
Putra Irawadi mengatakan, penyatuan seluruh lembaga UMKM dalam satu wadah
Pl-UMKM diharapkan akan semakin memperkuat sektor UMKM Indonesia. “Disini info
tentang pasar alternatif di masa krisis bisa didapat. Juga info pembiayaan dan
khususnya bagaimana meningkatkan produk menjadi lebih berkualitas dengan
teknologi kreatif dan inovatif,” kata Edy Putra seraya menyebutkan bahwa pasar
dengan sentuhan kreasi dan inovasi sangat luas.
Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM
Choirul Jamhari menambahkan, selama ini Indonesia memiliki banyak SDM dengan
berbagai hasil risetnya di lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi,
namun disayangkan “idle” (tak digunakan). “Dari mulai mengganti formalin dengan
bahari pengawet makanan yang aman di bidang agro, sampai berbagai inovasi
manufaktur dan seni yang perlu dimanfaatkan,” kata Choirul.
Pihaknya juga akan menyatukan sentra-sentra UMKM di berbagai daerah yang masing-masing
memiliki spesifikasi produk dengan tujuan-tujuan wisata, sehingga pemasarannya
semakin luas.Dikutip dari;
http://www.majalah-koperasi.com/*