Nama : Alfin Gustiansyah
Npm : 29211440
Kelas : 4EB05
Tugas 4
Job Seeker Or Job
Creator
Pola pikir mayoritas anak muda
pada masa sekarang ini, meskipun belum semuanya, sudah mengalami kemajuan yang
cukup pesat. Gaya pandang mereka terhadap dunia juga sudah sangat berbeda jika
dibandingkan dengan anak-anak muda berpuluh-puluh tahun yang lalu. Di dalam
abad ke-21 ini, mayoritas anak-anak mudanya sudah tidak lagi hanya berorientasi
sebagai job-seeker, tetapi sudah lebih
berfokus sebagai job creator.
Tapi sebenarnya, gimana sih cara
untuk memulai bisnis itu? Pertanyaan ini kerap masih menjadi pertanyaan klasik
anak-anak muda yang sudah berorientasi sebagai job-maker. Mereka sudah
memiliki semangat untuk memulai bisnis, tetapi masih belum tahu bagaimana
caranya. Mereka masih merasa samar mengenai langkah apa yang harus diambil.
Sebagai seorang mahasiswa yang
juga baru saja terjun ke dalam dunia bisnis, saya merangkum sebuah jawaban
sederhana terhadap pertanyaan tersebut: “Caranya SANGAT MUDAH!”
Ya, sangat mudah! Asalkan kita
memiliki sesuatu untuk dijual, kita sudah bisa dengan sangat mudah menjadi
seorang pebisnis. SANGAT MUDAH. Tempatkan sebuah papan yang bertuliskan ‘Rumah
ini Dijual’ di depan rumah kita, maka pada saat itu juga kita sudah mulai
menjadi seorang pebisnis. Kira-kira semudah itulah cara memulai sebuah bisnis.
Memastikan bahwa bisnis kita
dapat bertahan dan berkembanglah yang menjadi isu penting dalam dunia bisnis.
Dan untuk mencapai semua ini, perencanaan adalah kuncinya. Tapi sekali lagi
perlu kita tegaskan, semua ini juga akan menjadi sangat mudah kita jalani bila
kita mengetahui langkah-langkahnya.
1. Memiliki
keinginan untuk berbisnis dan sukses!
Menurut saya, inilah langkah
pertama untuk memulai sebuah bisnis. Sebuah langkah yang kelihatannya sangat
sepele, tapi sebenarnya ini adalah langkah yang paling vital.
Keinginan dalam diri kita,
membuat tindakan-tindakan kita menjadi terarah, dan membuat kita lebih
termotivasi. Keinginan-keinginan juga nantinya akan membuat kita menjadi lebih
bersyukur dan puas ketika semua keinginan tersebut telah terwujud.
Saya yakin Anda yang sedang
mengakses website ini dan membaca tulisan ini adalah orang-orang yang
sudah memiliki keinginan untuk memulai bisnis. Mantap! Lanjutkan langkah Anda.
2. Pelajari
usaha yang mau dijalani!
Kita tidak perlu menjadi seorang
profesional dalam bisnis yang kita jalani. Maksudnya begini: misalnya untuk
memulai bisnis kuliner, kita tidak perlu menjadi seorang koki handal dulu baru
bisa mulai berbisnis kuliner. Tidak perlu. Tetapi kita sangat perlu untuk
mempelajari dan memahami sektor bisnis yang akan kita jalani tersebut.
Kita perlu memahami bagaimana
sistem kerja bisnis yang kita jalani, kita perlu memahami siapa saja konsumen
yang potensial menjadi target, kita perlu memahami siapa-siapa saja para
pesaing, dan sebagainya. Salah satu contohnya adalah Rangga Umara. Beliau
merintis bisnis Pecel Lele Lela -nya dengan modal yang sangat minim dan beliau
juga tidak profesional sebagai seorang koki.
Akan tetapi, bila kita bisa
menjadi seorang profesional dalam bisnis yang kita jalani, tentu saja itu akan
menjadi sebuah nilai tambah.
3. Buat
perencanaan!
“If you fail to plan, you are
planning to fail,” kalimat yang dicetuskan oleh Benjamin Franklin ini
patut menjadi pegangan semua pebisnis, baik yang masih junior maupun yang sudah
senior sekalipun.
Seperti yang sudah kita bicarakan
tadi, untuk memulai bisnis itu sebenarnya SANGAT MUDAH. Namun untuk mempertahankan
serta mengembangkannya, kita memerlukan yang namanya perencanaan.
Produk apa yang akan diproduksi
dan dijual, di mana lokasi untuk menjual, bagaimana cara mempromosikan, berapa
harga yang ditawarkan, berapa modal awal yang dibutuhkan, dan bagaimana cara
perekrutan karyawan adalah beberapa contoh hal yang harus direncanakan dari
awal. Kedengarannya ribet, tapi sebenarnya tidak. Anggap saja ini sebagai
tantangan awal bagi diri kita untuk menunjukkan bahwa kita pantas untuk meraih
kesuksesan.
Tanpa sebuah perencanaan dalam
memulai sebuah bisnis, itu sama saja dengan kita ingin membuat kue tanpa
mengikuti prosedur resep yang teratur.
4. Bertindaklah!
Perencanaan adalah kunci
keberhasilan. Dan diri kitalah, orang yang memiliki kuasa untuk memutar kunci
tersebut.
Perencanaan yang sangat matang
tidak akan membawa kita ke mana-mana bila kita tidak memiliki keberanian untuk
menjalankannya. Sama sekali tidak akan. Oleh sebab itu, Take Action Now! Jalankan
semua yang sudah direncanakan itu SEKARANG JUGA.
Kita tidak bisa memprediksi kapan
kesuksesan akan kita capai ketika kita sudah bertindak. Tetapi kita bisa dengan
pasti memprediksi kapan kegagalan akan kita terima, yakni ketika kita sama
sekali tidak mengambil tindakan untuk merealisasikan perencanaan.
5. Konsisten!
Perencaan sudah matang, bisnis
pun sudah mulai dijalankan. Tahap yang paling penting berikutnya adalah kita
harus konsisten menjalankan bisnis kita. Keinginan untuk sukses harus tetap
kita miliki pada tahap ini.
Sering sekali rasa pesimis mulai
menghantui para pebisnis pemula ketika bisnis sudah dijalankan. Kita takut
gagal, kita kehilangan optimisme, kita mulai merasa khawatir ketika tidak ada
pelanggan pada awal-awal memulai bisnis.
Bangkitlah kawan! Kita adalah
makhluk Tuhan yang paling spesial, yang memiliki banyak kelebihan di dalam diri
kita masing-masing. Semua masalah pasti ada solusinya. Saya yakin ketika kita
sudah terjun ke dalam dunia bisnis yang pastinya akan ada banyak masalah, kita
pasti mampu menemukan solusinya.
Perasaan takut gagal boleh saja
muncul. Tetapi coba ingatkan kembali diri kita pada apa yang menjadi tujuan
awal kita memulai sebuah bisnis: sebuah kesuksesan! Jadi jangan memfokuskan
diri kita pada apa yang belum tentu terjadi (kegagalan), tetapi fokuskanlah
diri kita pada apa yang ingin kita wujudkan (kesuksesan)!
Sebagai penutup, nikmati saja
semua prosesnya dan pastikan bahwa diri kita senantiasa terus belajar untuk mengembangkan
bisnis kita. Bersiaplah untuk sukses! Selamat Berbisnis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar